“Dream as if you’ll live forever. Live as if you’ll die today.”
“Bermimpilah seperti kamu akan hidup selamanya dan hiduplah seperti kamu akan meninggal hari ini.”
-James Dean (Aktor Amerika), 1931-1955-

Kamis, 04 Juni 2009

PASANGANKU MENDENGKUR!

Sebuah surat pembaca di koran berisi keluhan seorang istri yang tak
dapat tidur karena suaminya mendengkur saat tidur. Lalu, muncul
banyak surat tanggapan. Ada yang memberi tips supaya tidak
mendengkur. Ada yang bersimpati. Ada juga yang ikut mengeluh. Sampai
suatu hari, sebuah surat tanggapan berbunyi, "Mendengkur adalah musik
terindah di dunia. Jika tak percaya, bertanyalah kepada para janda."
Sejak itu, tidak ada lagi surat berisi keluhan tentang pasangan
mendengkur. Ya, para istri tetap lebih senang mendengar dengkuran
suaminya daripada tidur sendiri dengan hati sunyi.

Mengeluh bukan hal asing bagi bangsa Israel. Dalam perjalanan ke
Kanaan, mereka mengeluh tentang apa yang mereka makan. Mereka
mengeluh tidak bisa makan daging, ikan, mentimun, semangka, bawang
prei! Mereka tidak bersyukur bahwa setiap pagi, Tuhan memberi mereka
manna dari surga, roti malaikat (Mazmur 78:25). Mereka malah
menganggap bawang merah lebih berharga.

Sepintas mengeluh, bersungut-sungut, itu biasa. Namun, sadarkah kita
bahwa sikap itu sangat merugikan bahkan menghancurkan kita? Mengeluh
membuat kita tidak bisa merasakan damai sejahtera. Mengeluh membuat
kita tidak mampu menghitung berkat Tuhan. Sibuk mengeluhkan hal-hal
kecil, bisa membuat kita tidak bersyukur atas hal-hal besar yang
Tuhan sediakan.

Demikian juga dalam pernikahan dan keluarga. Daripada berfokus pada
kelemahan pasangan, mengapa kita tidak bersyukur untuk kelebihannya?
Bersyukurlah untuk pasangan yang mendengkur, cerewet, suka lupa,
tidak rapi. Bersyukurlah karena ia adalah salah satu berkat terbesar
yang Tuhan berikan!

Tidak ada komentar: